Pemerintah Desa Ketegan

Mengutamakan Pelayanan Masyarakat

KIM SWARA KETEGAN

Sekretariat KIM SWARA KETEGAN

JUARA 1

KIM Swara Ketegan, KIM Tereksis di Media Sosial Instagram dan Facebook

LAWAN COVID-19

Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Penyebaran Covid-19

PANITIA PENJARINGAN PERANGKAT DESA

Kaur Perencanaan Desa Ketegan Tahun 2021

Senin, 27 Januari 2020

Musyawarah Dusun Desa Ketegan Dalam Rangka Penyusunan RPJMDes 2020 - 2025

Musyawarah Dusun Petahunan Desa Ketegan

Ketegan - Dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) periode 2020 - 2025. Pemerintah Desa Ketegan bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LMPD) mengadakan rapat musyawarah dusun (musdus) yang dihadiri oleh lembaga pemerintahan desa seperti BPD, Kader PKK, RW, RT dan tokoh masyarakat. rapat musyawarah dusun ini bertempat di Balai Desa Ketegan. Jum'at & Minggu (24 & 26/01/2020)

Ketua LPM Desa Ketegan, Abdul Adhim menyampaikan bahwa pentingnya musyawarah dusun sebagai langkah awal untuk menampung usulan masyarakat.

"Musyawarah dusun ini bertujuan menampung aspirasi masyarakat desa Ketegan disetiap dusun yang nantinya menjadi RPJMDes periode 2020 - 2025. Setiap usulan nantinya dimasukkan di RPJMDes sesuai dengan parameter yang ada saat ini, " ungkap Adhim.

Musyawarah Dusun Ketegan Desa Ketegan

Sekretaris Desa Ketegan, Mukhammad Mirza Munawwar menambahkan bahwa hasil usulan musdus dimasukkan dalam RPJMDes dan setiap tahunnya di tuangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

"Semua usulan akan dimasukkan dalam RPJMDes dan setiap tahunnya akan dituangkan dalam RKP sesuai dengan parameter APBDes, kalau pun belum ada akan tetap ada di RPJMDes karena setiap tahunnya parameter dapat berubah sesuai kebijakan pemerintah daerah," tambah Mirza.

Musdus sendiri diadakan setiap tahun untuk pembahasan RKP, khusus diawal periode baru usulan dibuat untuk penyusunan RPJMDes yang berlaku selama 5 tahun. Desa Ketegan hanya terdiri dari 2 dusun. Yaitu Dusun Ketegan dan Dusun Petahunan, dusun Ketegan diadakan hari Jum'at (24/01/2020) sedangkan dusun Petahunan hari Minggu (26/01/2020).

Share:

Rabu, 22 Januari 2020

Perdana Di Tahun 2020, Kendurenmas Kembali Hadir Dengan Format Baru


Setelah sukses digelar sepanjang tahun 2019 di 24 Kecamatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan kembali menggelar Kenduren Mas yang merupakan akronim dari Kendaraan Urun Rembug Masyarakat. Berbeda dari tahun sebelumnya, satu diantara program unggulan tersebut dilaksanakan selama dua hari, diawali pada hari Selasa malam (21/1/2020) dan berakhir sampai Selasa (22/1/2020) pukul 13.00 WIB.

Bertempat di Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, kegiatan perdana bertajuk Jagongan Forkopimda tersebut dihadiri oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, Jajaran Forkopimda dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Desa tersebut berlangsung sukses. Selain menyuguhkan pelayanan publik pada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hadir juga aneka produk unggulan Kabupaten Pasuruan yang ditampilkan di stan UMKM. Tidak terkecuali masyarakat di Kecamatan Gempol yang diberikan ruang khusus untuk menyampaikan aspirasinya demi kemajuan Kabupaten Pasuruan kedepannya.

Semakin larut malam, acara semakin meriah dengan Pertunjukan Seni Rakyat (Pertura) yang menyajikan lawakan Abi Oso diiringi alunan musik bergenre etnik religi Padang Howo, disisipi dengan program-program unggulan Pemkab Pasuruan sebagai bentuk aktivitas diseminasi informasi kepada masyarakat.  

Pantauan Dinas Kominfo, pada kegiatan Kenduren Mas kali ini, Pemkab Pasuruan juga meluncurkan program dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), e-Pak Ladi yaitu Elektronik Pelayanan Administrasi Langsung Jadi. Rencananya, Kenduren Mas kembali akan kembali digelar di Kecamatan Purwosari pada hari Selasa (4/2/2020) mendatang. (Ilmi+Eka Maria)
Share:

Rabu, 08 Januari 2020

Intensitas Hujan Tinggi, 15 Desa Di Kecamatan Rejoso dan Winongan Terendam Banjir

 Forkopimka bersama Kapolres Pasuruan evakuasi warga di Desa Sadengrejo

Pasuruan - Intensitas hujan cukup tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Pasuruan dari siang hingga malam hari kemarin, (07/01/2020). 15 desa di Kecamatan Rejoso dan Winongan terendam banjir. Banjir mulai merendam Dusun Jetis, Desa prodo Kecamatan Winongan sore hari pukul 17.20 WIB. Sungai Winongan yang tidak bisa menampung air hujan dan kiriman dari Lumbang mengakibatkan meluapnya air sungai ke pemukiman warga. 

Hujan yang tak kunjung berhenti juga mengakibatkan banjir meluas di wilayah Kecamatan Winongan yaitu Desa Winongan Kidul, Bandaran, Lebak, Winongan Lor, dan Desa Mendalan. Hingga tengah malam banjir mulai menggenangi wilayah Kecamatan Rejoso. Desa Sadengrejo, Desa Kawisrejo, Desa Rejoso Kidul, Desa Kedungbako, Desa Karangpandan, Desa Pandanrejo, Desa Kemantrenrejo, Desa Arjosari dan Desa Toyaning.

Banjir di Desa Prodo menggenang pemukiman warga

Banjir terparah di Kecamatan Winongan adalah di Desa Prodo, sedangkan di Kecamatan Rejoso adalah di Desa Sadengrejo. Pemantauan juga dilakukan oleh BPBD, Tagana, dan Kancana Berdaya Kabupaten Pasuruan dengan menerjunkan personilnya ke beberapa titik banjir. Forkopimka Kecamatan juga tak ketinggalan memberikan bantuan bekerjasama dengan pemerintah desa setempat. Posko obat-obatan dan dapur umum dipusatkan di kantor desa setempat. 
Share:

Sabtu, 04 Januari 2020

BPBD Kabupaten Pasuruan Himbau Masyarakat Waspada Pohon Tumbang


Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) terus menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap ancaman bencana puting beliung, tanah longsor dan banjir.
Himbauan ini bukan tanpa sebab. Beberapa hari hujan deras disertai angin kencang telah menyebabkan 1 rumah warga di Desa Ketegan, Kecamatan Rejoso, serta 2 rumah warga Dusun Jatisari, Desa Purwodadi, roboh akibat tertimpa pohon tumbang.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati mengatakan, 2 rumah warga yang tertimpa pohon tumbang di Desa Purwodadi terjadi pada Jumat (03/01/2020) pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Hanya lecet saja, cucu salah satu pemilik rumah yang tertimpa pohon. Namanya Mubarok Al Kautsar. Sudah diberikan perawatan,” katanya.
Dengan kejadian itu, Tecto menghimbau masyarakat agar senantiasa waspada dan hati-hati dengan kondisi alam yang kurang bersahabat seperti sekarang.
“Namanya bencana kita tidak tahu datangnya. Tapi seminimal mungkin kita sudah mengantisipasinya dengan selalu waspada kalau hujan turun dengan derasnya. Apalagi disertai angin kencang. Kalau punya pohon besar dan sangat tinggi, mungkin bisa dipangkas,” imbuhnya.

Di musim penghujan seperti saat ini, BPBD Kabupaten Pasuruan siap mendampingi masyarakat dalam hal kebencanaan. Seperti contohnya melakukan pembersihan Jembatan Magersari, Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati. Kata Tecto, jembatan tersebut sempat buntu akibat banyaknya material tanah, barongan (ranting pohon bamboo) dan sampah lain yang merupakan kiriman dari wilayah Winongan atas.
“Kalau dibiarkan ya jelas akan masuk ke jalan raya dan menggenangi rumah warga. Makanya kita turun bersama para relawan dan tagana untuk membersihkan sampahnya,” tegasnya.
Sementara itu, saat ditanya seputar wilayah di Kabupaten Pasuruan yang masuk dalam daerah rawan bencana banjir, Tecto menegaskan ada 9 kecamatan. Yakni Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Pohjentrek, Rejoso, Grati, Winongan, Gondang Wetan.
Apabila terjadi bencana banjir, pihaknya akan mendirikan posko bencana di beberapa wilayah. Di antaranya di Kalirejo, Bangil; Tambakrejo, Kraton; dan Kedawung Kulon, Grati. Posko tersebut sebagai bagian koordinasi, di samping selalu siap untuk memberikan bantuan yang sifanya urgent. Seperti dapur umum, obat-obatan dan keperluan bencana lainnya.
“Semoga Kabupaten Pasuruan dijauhkan dari bencana. Sampai sejauh ini, tidak ada laporan banjir. Hanya genangan saja, dan itu tidak masuk ke pemukiman warga,” pungkasnya kepada Suara Pasuruan. (emil)
Share:

Total Tayangan Halaman

AGENDA