Pemerintah Desa Ketegan

Mengutamakan Pelayanan Masyarakat

KIM SWARA KETEGAN

Sekretariat KIM SWARA KETEGAN

JUARA 1

KIM Swara Ketegan, KIM Tereksis di Media Sosial Instagram dan Facebook

LAWAN COVID-19

Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Penyebaran Covid-19

PANITIA PENJARINGAN PERANGKAT DESA

Kaur Perencanaan Desa Ketegan Tahun 2021

Sabtu, 17 Oktober 2020

Dekatkan Pelayanan, Dispenduk Capil Kabupaten Pasuruan Bangun Kios E-Pak Ladi

Pasuruan - Untuk semakin mendekatkan pelayanan dengan masyarakat, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Pasuruan membangun kios e-Pak Ladi (pelayanan kependudukan langsung jadi secara elektronik).

Kios tersebut ditempatkan di Balai Desa/Kantor Desa, dimana setiap masyarakat tak perlu lagi datang ke kecamatan untuk mengurus segala layanan kependudukan. Mulai dari KTP, Akta Kelahiran, Akta Kematian, KIA (Kartu Identitas Anak) dan jenis pelayanan lainnya.

Kepala Dispenduk Capil Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko mengatakan, kios e-Pak Ladi ini sudah diuji coba sejak 2 minggu lalu. Setidaknya sudah 20 desa di 7 kecamatan yang sudah merealisasikan e-Pak Ladi.

Diantaranya Desa Sukorejo, Karangsono, Lemahbang, Tanjungarum, Suwayuwo, Lecari, Pakukerto, Kalirejo, Sukorame, Mojotengah, Wonokerto dan Curahrejo di Kecamatan Sukorejo. Kemudian Desa Gunting dan Parerejo, Kecamatan Purwodadi; Desa Ketegan, Kecamatan Rejoso; Desa Kayoman, Kecamatan Purwosari; Desa Nguling dan Watestani, Kecamatan Nguling; Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo; serta Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen.

“Insya Allah nantinya akan terus bertambah seiring dengan antusias Kades/Lurah untuk membuka Kios e-Pak Ladi guna memberikan pelayanan administrasi kependudukan kepada warganya,” kata Yudha, saat dihubungi via telepon, Jumat (16/10/2020).

Dijelaskan Yudha, pengembangan kios e-Pak Ladi bukan tanpa alasan. Selama ini, masih banyak masyarakat yang datang ke Kantor Dispendukcapil di Raci untuk pengurusan adminduk. Namun, dengan keberadaan kios e-Pak Ladi, layanan adminduk bisa dilakukan di setiap desa atau kelurahan. 

“Kalau seperti KTP, KIA pencetakannya di Dispenduk capil. Tapi nanti petugas yang akan mengantar ke kecamatan. Warga tinggal mengambil di kantor desa, gak perlu ke kecamatan, karena petugas yang akan mengantarnya ke balai desa,” tandasnya.

Lebih lanjut pria yang beberapa kali menjadi camat tersebut menegaskan bahwa meski sudah diuji coba, akan tetapi kios e-Pak Ladi ini belum dilaunching oleh Bupati Pasuruan.

“Doakan agar segera dilaunching oleh Pak Bupati, sehingga nantinya bisa berkembang semakin banyak di semua desa dan kelurahan di Kabupaten Pasuruan,” tutup  Yudha kepada Suara Pasuruan. (emil)

Share:

Senin, 31 Agustus 2020

Penyerahan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahap IV Lanjutan Desa Ketegan

Penyerahan BLT-DD kepada warga oleh Pemerintah Desa Ketegan

Ketegan - Hari ini, Penyerahan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) lanjutan tahap IV kembali dilaksanakan di Balai Desa Ketegan. Bantuan diserahkan langsung oleh Pemerintah Desa kepada warga penerima bantuan secara langsung disaksikan dari Kasi PMD Kecamatan Rejoso, Pendamping Desa, dan Babinsa yang dibantu Perangkat Desa. Senin (31/08/2020)
 
Dalam sambutannya Kepala Desa Ketegan, Isnail Ma'rufah menyampaikan kepada warga penerima bantuan untuk selalu menjaga diri dari Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan memakai masker saat keluar rumah.
 
"Saya menghimbau kepada warga masyarakat Desa Ketegan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker saat keluar rumah kemanapun jangan hanya pas ada kegiatan seperti ini saja," ucap Isnail

Penyerahan BLT-DD kepada warga desa terdampak Covid-19
 
Sebanyak 93 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) warga Desa Ketegan berhak menerima BLT-DD tahap IV sebesar 300 ribu selama 3 bulan dari sebelumnya 600 ribu selama 3 bulan. Penyerahan BLT-DD kali ini diserahkan secara langsung berbeda dengan BLT-DD sebelumnya yang menggunakan Virtual Account (VA) dari Bank Jatim.
Share:

Penyaluran BTT Kabupaten Pasuruan Tahap I dan Tahap II di Kecamatan Rejoso

Penyaluran BTT Kabupaten Pasuruan di Arjosari
 
Rejoso - Penyaluran Bantuan Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Pasuruan dampak Covid-19 Tahap I dan Tahap II di Kecamatan Rejoso digelar di 4 titik bayar. Penyaluran diserahkan langsung oleh Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan dibantu Operator Desa, TKSK, Kasi Kesra Kecamatan, Pendamping PKh, PSM, Tagana, Babinsa dan Perangkat Desa.

Adapun pembagian di 4 titik bayar Balai Desa Rejoso Lor, Toyaning  48 KPM, Pandanrejo 55 KPM, Rejoso Lor 261 KPM. Balai Desa Arjosari, Arjosari 138 KPM, Kemantren Rejo 50 KPM, Segoropuro 70 KPM, Patuguran 92 KPM.
 
Penyaluran BTT Kabupaten Pasuruan di Rejoso Lor

Balai Desa Sambirejo, Karangpandan 18 KPM, Sambirejo 45 KPM, Rejoso Kidul 214 KPM, Jarangan 36 KPM. Balai Desa Kawisrejo, Kawisrejo 55 KPM, Sadengrejo 39 KPM, Kedungbako 10 KPM, Manikrejo 23 KPM.
 
Di Kecamatan Rejoso penerima BTT Kabupaten Pasuruan sebanyak 1154 KPM sebesar 400 ribu selama 2 tahap selanjutnya ditahap berikutnya sebesar 200 ribu.



Share:

Jumat, 28 Agustus 2020

Adaptasi Kebiasaan Baru, Kominfo Jatim Gelar Web Seminar KIM Se-Provinsi Jawa Timur


Kominfo Jatim - Memasuki adaptasi baru Kominfo Jawa Timur menggelar Web Seminar KIM Se-Provinsi Jawa Timur. Acara yang digelar melalui platform Zoom dan live streaming Youtube ini diikuti 180 Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Jawa Timur. Kamis (27/08/2020)

Acara yang juga dihadiri Narasumber Widodo Muktiyo Dirjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Daeng M. Faqih Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Dewi Nur Aisyah Tim Pakar Satgas Covid-19.

Dalam pemaparannya Dirjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Widodo Muktiyo menyampaikan apresiasi kepada KIM dalam menghadapi Covid-19 dan menjadi pilar penting mensukseskan desiminasi informasi sebagai literasi media sosial.
 
"Saya sangat mengapresiasi KIM yang sudah berpartisipasi dengan menunjukkan adanya kesadaran kita bersama dalam melawan covid-19, KIM juga menjadi pilar penting untuk mensukseskan desiminasi informasi  dan literasi media sosial," papar Widodo
 
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Daeng M. Faqih menambahkan perlunya menerapkan protokol kesehatan selama vaksin belum ditemukan.
 
"Covid-19 setiap hari semakin bertambah banyak, KIM yang menjadi influencer diharapkan bisa mencegah penyebaran covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan selama vaksin belum ditemukan," tambah Daeng
 
Tim Pakar Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengapresiasi KIM dan masyarakat untuk selalu jaga kesehatan, daya tahan tubuh dan bergotong royong mencegah penyebaran Covid-19.
 
"Saya mengapresiasi KIM dan masyarakat untuk selalu jaga kesehatan, daya tahan tubuh dan bergotong royong serta saling menjaga adalah kunci kesuksesan mencegah penyebaran Covid-19," terang Dewi Nur Aisyah
 
Diakhir sesi acara, sesi tanya jawab diberikan kepada 6 penanya dengan 3 penanya terbaik mendapatkan reward dari Kominfo Jatim. Selain itu diadakan meme chalenge dengan tema "Maskerku Lindungimu, Maskermu Lindungi Aku" dengan 3 terbaik mendapat reward dari Kominfo Jatim. Diakhir acara juga dilakukan foto bersama dengan peserta seminar.
Share:

Penyerahan Bantuan Program JPS BTT Provinsi Jawa Timur Tahap II di Kecamatan Rejoso


Penyerahan Bantuan Tahap II JPS Provinsi Jatim
Rejoso - Pandemi COVID-19 hingga bulan Agustus ini masih belum teratasi di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Kasus konfirmasi positif terus menaik walaupun tidak seperti bulan sebelumnya. Berbagai penanganan sudah dilakukan baik itu protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan dan pemberian bantuan. Pemerintah Jawa Timur dengan bantuan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) bulan ini kembali merealisasikan bantuannya ke berbagai daerah di Jawa Timur termasuk Kabupaten Pasuruan. Di Kecamatan Rejoso penyerahan bantuan dibagi menjadi 4 titik. Desa Ketegan, Desa Kawisrejo, Desa Rejoso Lor, dan Desa Manikrejo. Kamis (27/08/2020)

Total 1245 KPM menerima bantuan JPS BTT Provinsi Tahap II di Kecamatan Rejoso dari 16 desa. Bantuan sendiri diserahkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan yang dibantu Operator Desa dan Perangkat Desa setempat. Di Balai Desa Ketegan sendiri ada 3 desa, yaitu Desa Ketegan, Desa Toyaning, dan Desa Pandanrejo dengan total penerima 262 KPM.

Bantuan BTT Provinsi Tahap II ini beda dari tahap I yang melibatkan dari Bank Jatim. Bantuan diserahkan dan ditangani sepenuhnya oleh Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan. Dengan penyaluran ini, maka bantuan tersisa satu tahap lagi.
Share:

Rabu, 22 Juli 2020

Cegah Penyebaran COVID-19, Serentak Operasi Masker di Wilayah Kecamatan Rejoso


Kepala Desa Ketegan memberikan himbauan memakai masker kepada pengendara

Ketegan - Menanggulangi kasus COVID-19 di wilayah Kabupaten Pasuruan yang terus meningkat. Bupati Pasuruan mengintruksikan operasi giat penggunaan masker di wilayah Kabupaten Pasuruan. Di Desa Ketegan operasi masker digelar di depan balai desa Ketegan yang dipimpin langsung Kepala Desa Ketegan dibantu perangkat desa dan satgas Covid-19. Rabu (22/07/2020)

Kepala Desa Ketegan, Isnail Ma'rufah menyampaikan pentingnya penggunaan masker saat keluar rumah sebagai antisipasi menyebarnya Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan.

"Penggunaan masker sangat penting di masa pandemi sekarang ini, tidak terkecuali bagi siapapun untuk mencegah menyebarnya Covid-19 yang masih terus meningkat sesuai anjuran pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan." ucap Isnail


Perangkat Desa bersama Satgas Covid-19  gelar operasi masker di depan Balai Desa Ketegan

Dalam operasi masker kali ini tak hanya dihimbau tapi juga dikenakan sanksi bagi pengendara atau warga yang tidak memakai masker. Sanksi yang diberikan berupa menyanyikan Indonesia Raya atau menghafal Pancasila. Selain itu diberikan masker bagi yang tertangkap tidak memakai masker.

Operasi masker ini digelar serentak di seluruh desa di kecamatan Rejoso sesuai intruksi Sekretariat Daerah Kabupaten Pasuruan melalui Camat Rejoso.

Share:

Selasa, 07 Juli 2020

Pemkab Pasuruan Gratiskan Biaya Rapid Test Bagi Ribuan Calon Mahasiswa Peserta UTBK SBMPTN Asal Kabupaten Pasuruan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan menggratiskan pelaksanaan rapid test bagi ribuan calon mahasiswa asal Kabupaten Pasuruan yang mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk perguruan Tinggi Negeri) mulai 5 Juli hingga 14 Juli mendatang.

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mengatakan, pelaksanaan rapid tes adalah persyaratan mutlak bagi calon mahasiswa yang akan mengikuti UTBK SBMPTN. Untuk itu, agar tidak memberatkan setiap calon mahasiswa dalam hal biaya, maka seluruh biaya pelaksanaan rapid test digratiskan.

“Saya sangat memahami bahwa di tengah Pandemi ini, banyak hal yang harus dilakukan. Termasuk calon mahasiswa yang mau memasuki bangku perkuliahan wajib menyertakan hasil rapid tes sebagai syarat mutlak untuk bisa mengikuti UTBK SBMPTN. Maka dari itu, kita gratiskan seluruh pelaksanaan rapid test ini,” kata Bupati Irsyad di sela-sela kesibukannya, Senin (06/07/2020).

Dijelaskannya, pelaksanaan rapid test dilakukan di RSUD Bangil maupun seluruh puskesmas se-Kabupaten Pasuruan. Untuk RSUD Bangil menyediakan sekitar 3000 rapid, sedangkan masing-masing puskesmas telah disiapkan sekitar 100 hingga 150 rapid test. Oleh karenanya, Irsyad mempersilahkan seluruh calon mahasiswa untuk bisa langsung ke RSUD Bangil dan puskesmas.

“Total ada 34 puskesmas di Kabupaten Pasuruan yang melayani rapid test bagi calon mahasiswa asal Kabupaten Pasuruan. Silahkan bisa langsung datang ke sana pada jam dan hari pelayanan,” terangnya.

Lebih lanjut orang nomor satu di Kabupaten Pasuruan tersebut menerangkan, bagi setiap calon mahasiswa yang akan mengikuti rapid test adalah warga yang beralamatkan di wilayah Kabupaten Pasuruan  dan dibuktikan dengan membawa foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau Kartu Keluarga bagi yang belum memiliki KTP dan bukti pendaftaran UTBK itu sendiri.

“Hanya bawa foto copy KTP saja dan KTP aslinya ditunjukkan. Kalau belum punya, bisa pakai foto copy kartu keluarga. Silahkan dibawa dan ditunjukkan kepada petugas pelayanan disertai bukti pendaftaran UTBK nya,” tegasnya.

Di sisi lain, saat ditanya perihal pembiayaan pelayanan rapid test, Irsyad menegaskan bahwa seluruh biaya pelaksanaan rapid test bagi calon mahasiswa dari Kabupaten Pasuruan berasal dari BTT (biaya tidak terduga) APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2020.

“Semua biaya diambilkan dari pos anggaran BTT pada APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2020,” singkatnya.

Sementara itu, Irsyad juga mengingatkan kepada para calon mahasiswa agar mengetahui bahwa penggratisan biaya rapid test tidak berlaku di RS swasta maupun klinik swasta. Apabila itu dilakukan, maka seluruh biaya rapid test ditanggung oleh setiap peserta.

“Sekali lagi saya sampaikan bahwa rapid test gratis dilakukan di RSUD Bangil dan seluruh puskesmas di Kabupaten Pasuruan. Kalau di RS swasta atau klinik, ya pasti ditanggung secara mandiri,” tutupnya kepada Suara Pasuruan. (emil)


Share:

Rabu, 24 Juni 2020

Penyerahan Bantuan Program JPS BTT Provinsi Jawa Timur Tahap I di Kecamatan Rejoso


Penyerahan JPS BTT Provinsi Tahap I di Balai Desa Ketegan

Rejoso - Pandemi COVID-19 hingga bulan Juni ini masih belum teratasi di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Kasus konfirmasi positif terus menaik walaupun tidak seperti bulan sebelumnya. Berbagai penanganan sudah dilakukan baik itu protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan dan pemberian bantuan. Pemerintah Jawa Timur dengan bantuan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) bulan ini mulai merealisasikan bantuannya ke berbagai daerah di Jawa Timur termasuk Kabupaten Pasuruan. Di Kecamatan Rejoso penyerahan bantuan dibagi menjadi 4 titik. Desa Ketegan, Desa Kawisrejo, Desa Rejoso Lor, dan Desa Manikrejo. Selasa (23/06/2020)

Total 1245 KPM menerima bantuan JPS BTT Provinsi di Kecamatan Rejoso dari 16 desa. Bantuan sendiri diserahkan oleh Bank Jatim didampingi dari Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan yang dibantu Operator Desa dan Perangkat Desa setempat. Di Balai Desa Ketegan sendiri ada 3 desa, yaitu Desa Ketegan, Desa Toyaning, dan Desa Pandanrejo dengan total penerima 262 KPM.

Bantuan JPS BTT Provinsi sendiri dibagi menjadi 3 tahap/bulan dari bulan Juni, Juli dan Agustus dengan besaran 200 ribu per bulan. Bantuan ini merupakan wujud nyata provinsi Jawa Timur dalam rangka penanganan Pandemi COVID-19. Dalam penyerahan tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan mewajibkan pemakaian masker, cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak.

Share:

Sabtu, 18 April 2020

Kabar Menggembirakan. 3 Pasien Positif Covid-19 Di Kabupaten Pasuruan Sembuh Dan Boleh Pulang


Pasuruan - Ketiga pasien tersebut semuanya laki-laki. Terdiri dari 1 orang warga Lumbang (42), 1 orang warga Purwodadi (41) dan 1 orang warga Gondangwetan (51).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, ketiga pasien tersebut sudah dipulangkan sekitar pukul 12.00 WIB, setelah hasil swab kedua, menyatakan negative Covid-19. Meski begitu, ketiga pasien tersebut tetap diminta untuk melaksanakan self isolasion (isolasi mandiri) di rumah selama 14 hari.

“Alhamdulillah, berdasarkan swab, 3 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Pasuruan dinyatakan negative, dan diperbolehkan pulang. Dan ini berita yang sangat menggembirakan bagi kita semua,” kata Anang, sesaat setelah memimpin Jumpa Pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Sabtu (18/04/2020).

Dijelaskan Anang, ketiga pasien tersebut mulai masuk RSUD Bangil sejak 27 maret 2020. Ketiganya dalam kondisi stabil, dan diisolasi di Rumah Sakit.

Lalu bagaimana dengan ketujuh pasien positif Covid-19 lainnya? Anang menegaskan bahwa dari hasil swab, 4 pasien lainnya tetap berstatus Positif Covid-19, dan 3 pasien lainnya masih menunggu hasil swab. Oleh karenanya, ketujuh pasien ini masih diisolasi di RSUD Bangil sampai ada pengumuman lebih lanjut.

“Ya kita doakan semoga swab dari tiga pasien lainnya yang masih menunggu, segera keluar hasilnya dan negative. Karena memang kondisi seluruhnya dalam keadaan stabil. Untuk yang empat pasien yang hasil swab nya masih positif, tetap diisolasi di Rumah Sakit sampai ada tes swab lagi dan diumumkan hasilnya,” tegasnya.

Lebih lanjut Anang menyampaikan bahwa untuk hari ini, ada 9 hasil swab yang keluar. Selain dari tujuh pasien Covid-19, ada juga 1 PDP (pasien dalam pengawasan) dari Kecamatan Grati yang hasil swab nya negative dan diperbolehkan pulang, serta 1 PDP asal Kecamatan Puspo yang hasil swab nya positif dan langsung diisolasi di RSUD Bangil. (emil/anang Saiful Wijaya)
Share:

Jumlah Pasien Positif Covid-19 Di Kabupaten Pasuruan Bertambah 1 Orang


Pasuruan - Jumlah warga Kabupaten Pasuruan yang dinyatakan positif Covid-19, bertambah satu orang. Sehingga total sampai dengan Sabtu (18/04/2020) sore, ada 11 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Bangil. Terdiri dari 1 warga Kecamatan Bangil, 1 warga Beji, 1 warga Gempol, 1 warga Kraton, 1 warga Lumbang, 1 warga Prigen, 1 warga Purwodadi, 2 warga Puspo, dan 1 warga Rembang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, satu pasien ini adalah perempuan (40), warga Kecamatan Puspo yang punya kontak erat dengan pasien RSUD Bangil yang berstatus positif Covid-19 duluan, dan juga berasal dari Puspo.

“Iya, hari ini ada satu lagi warga Kabupaten Pasuruan berstatus Covid-19. Dia perempuan 40 tahun, dan punya kontak erat dengan pasien yang juga dari Puspo dan berstatus Covid-19 lebih dulu,” kata Anang dalam keterangan pers nya di Posko Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pasuruan.

Dijelaskannya, status positif Covid-19 pada perempuan tersebut adalah berdasarkan hasil swab yang keluar hari ini. Sedangkan pasien ini sudah masuk RSUD Bangil sejak 10 April 2020, tepatnya setelah Dinas Kesehatan dan Puskesmas Puspo melakukan tracing dan tracking terhadap riwayat kontak dan perjalanan dari pasien Puspo yang dinyatakan Positif Covid-19 per 10 April 2020. Kata Anang, meskipun Positif Covid-19, tapi pasien perempuan ini dalam kondisi stabil dan tanpa gejala.

“Pasien ini stabil kondisinya. Sampai hari ini terusi dipantai, obat dan vitamin juga telah diberikan, begitu pula asupan gizi juga sangat diperhatikan,” jelasnya.
Sementara itu, penambahan jumlah pasien positif Covid-19, juga diikuti dengan bertambahnya 1 lagi jumlah PDP (pasien dalam pengawasan), yakni dari 36 orang menjadi 37 orang.  Kata Anang, pasien tersebut merupakan perempuan (47), warga Kecamatan Gempol yang datang ke RSUD Bangil pada siang tadi, dengan keluhan nyeri, mual, batuk disertai sesak nafas.

“Kebetulan ada Comorbit atau penyakit penyerta yang dibawa oleh warga Gempol ini. Dia mengeluh nyeri, mual, dan batuk selama dua minggu, dan beberapa hari sesak nafas. Tapi, ternyata pasien ini punya kencing manis, dan datang ke RSUD Bangil,” terangnya.

Lebih lanjut Anang menjelaskan bahwa dari 37 pasien PDP, sebanyak 26 orang sudah sembuh dan meninggalkan rumah sakit setelah dinyatakan negative swab. Sedangkan 10 orang yang lain masih dirawat di RSUD Bangil.

Di sisi lain, jumlah ODP (orang dalam pemantauan) Covid-19 hingga Sabtu sore juga bertambah 2 orang. Yakni dari 155 orang menjadi 157 orang. 2 Tambahan warga tersebut berasal dari Kecamatan Gempol yang merupakan hasil tracing dan tracking petugas Dinas Kesehatan dan Puskesmas. (emil/anang Saiful Wijaya)
Share:

Sabtu, 11 April 2020

10 Kecamatan Di Kabupaten Pasuruan Berstatus Zona Merah Corona (COVID-19)


Pasuruan - Setelah tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan berstatus Zona Merah Virus Corona sejak Jumat (10/04/2020), kini dengan bertambahnya jumlah kasus pasien Positif Covid-19 hingga menjadi 10 orang, secara otomatis menambah jumlah kecamatan yang berstatus Zona Merah Corona.


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, Kesepuluh kecamatan berstatus Zona Merah adalah Kecamatan Bangil, Kraton,  Puspo, Lumbang, Beji, Gempol, Purwodadi, Gondangwetan, Prigen dan Rembang.
  

Zona Merah adalah daerah atau wilayah yang terdapat kasus positif Virus Corona. Dimana kesepuluh pasien yang dinyatakan Positif Covid-19 terdiri dari 7 laki-laki dari kecamatan Puspo, Bangil, Lumbang, Beji, Gempol, Purwodadi, dan Gondangwetan, serta 3 perempuan dari Kecamatan Kraton, Prigen dan memiliki keluarga di Kecamatan Rembang, tapi berKTP Jakarta.


Dijelaskan Anang, setelah ditelusuri, ketujuh pasien yang positif Covid-19  memiliki riwayat perjalanan yang berbeda. Beberapa pasien sebelumnya pernah mengikuti pelatihan di Surabaya. Ada juga yang sering pulang pergi Jakarta dan Pasuruan.


Sedangkan khusus perempuan dari Jakarta adalah pedagang sering bepergian ke Jakarta untuk urusan bisnis. Menurut Anang, warga Jakarta ini datang ke RSUD Bangil pada tanggal 28 Maret 2020 lalu, lantaran mengeluhkan sakit batuk, pilek disertai sesak nafas.


Ketika berada di RS Bangil, petugas medis langsung melakukan perawatan hingga kondisinya mengalami peningkatan yang sangat baik. Akan tetapi, selang tujuh hari kemudian, tepatnya 4 April 2020, perempuan tersebut memutuskan pulang paksa dan kembali ke Jakarta.


“Dia merasa sehat dan baik-baik saja setelah dirawat intensif oleh petugas medis RSUD Bangil, Tapi setelah tujuh hari memutuskan balik ke Jakarta, dan pulang paksa,” kata Anang, saat ditemui di Posko Informasi Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Sabtu (11/04/2020) malam.


Di sisi lain, tak hanya zona merah yang harus diperhatikan betul oleh seluruh lapisan masyarakat. Di Kabupaten Pasuruan, setidaknya ada 8 kecamatan yang berstatus  Zona Kuning atau daerah yang terdapat pasien dalam pengawasan (PDP).


Kedelapan kecamatan tersebut diantaranya Pandaan, Sukorejo, Purwosari, Rejoso, Lekok, Tosari, Nguling, dan Grati. Dari seluruh kecamatan tersebut, Kecamatan Sukorejo dan Grati menyumbang paling banyak jumlah PDP. Yakni 2 orang, sedangkan ODP (orang dalam pemantauan)  di dua kecamatan tersebut tidak ada.


Sementara itu, hingga berita ini ditulis, 6 kecamatan masih berstatus Zona Hijau. Yakni Wonorejo, Kejayan, Winongan, Pasrepan, Tutur, dan Pohjentrek, . (emil)



Share:

Jumlah Kasus Pasien Positif Covid-19 Di Kabupaten Pasuruan Bertambah Menjadi 10 Orang



Pasuruan - Setelah 3 orang warga Kabupaten Pasuruan dinyatakan Positif Covid-19, kini jumlah pasien yang  dirawat di RSUD Bangil dan dinyatakan Positif Covid-19 hingga Sabtu (11/04/2020) petang bertambah menjadi 10 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, setidaknya ada 7 lagi tambahan warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19.  Mereka terdiri dari 5 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Untuk 5 orang laki-laki berasal dari Kecamatan Lumbang, Beji, Gempol, Purwodadi, Gondangwetan. Sedangkan 2 orang perempuan berasal dari Prigen dan 1 Perempuan warga Ibukota Jakarta yang memiliki keluarga di Kecamatan Rembang.

Penambahan tujuh orang warga ini berasal dari hasil tes swab yang disampaikan Gugus Tugas Covid-19 Propinsi Jawa Timur, dan diterima Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Sabtu (11/04/2020) petang sekitar pukul 18.00 WIB.
“Hasil swab keluar dari Info Covid-19 Propinsi Jawa Timur yang kita terima pukul 6 sore tadi. Kami sangat prihatin mendengar kabar ini, tapi memang harus kami sampaikan kepada seluruh masyarakat,” kata Anang, saat ditemui di Posko Informasi Covid-19 Kabupaten Pasuruan.

Dijelaskannya, ketujuh pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan yang berbeda. beberapa pasien sebelumnya pernah mengikuti pelatihan di Surabaya. Ada juga yang sering pulang pergi Jakarta dan Pasuruan.

Sedangkan khusus perempuan dari Jakarta adalah pedagang sering bepergian ke Jakarta untuk urusan bisnis. Menurut Anang, warga Jakarta ini datang ke RSUD Bangil pada tanggal 28 Maret 2020 lalu, lantaran mengeluhkan sakit batuk, pilek disertai sesak nafas.
Ketika berada di RS Bangil, petugas medis langsung melakukan perawatan hingga kondisinya mengalami peningkatan yang sangat baik. Akan tetapi, selang tujuh hari kemudian, tepatnya 4 April 2020, perempuan tersebut memutuskan pulang paksa dan kembali ke Jakarta.

“Dia merasa sehat dan baik-baik saja setelah dirawat intensif oleh petugas medis RSUD Bangil, Tapi setelah tujuh hari memutuskan balik ke Jakarta, dan pulang paksa,” tegasnya.
Dengan bertambahnya jumlah pasien yang positif Covid-19, Anang mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, atau bahkan takut berlebihan. Melainkan tetap berpikiran positif bahwasanya Corona atau Covid-19 (Corona Virus Disease) bisa dikalahkan dengan mengikuti seluruh anjuran dari Pemerintah. Yakni senantiasa menjalankan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) meliputi mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin, makan makanan sehat dan bergizi, olahraga, minum air putih 8 gelas sehari, dan istirahat yang cukup.

Tak hanya itu saja, Anang juga meminta masyarakat untuk melaksanakan social and physical distancing (jaga jarak dan menghindari keramaian), memakai masker ketika berada di luar rumah serta selalu berada di rumah (stay at home) kecuali untuk keperluan yang bersifat mendesak, seperti kebutuhan pangan dan obat-obatan.

“Saya ajak seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan untuk tidak panic, tapi kita harus selalu waspada. Karena Corona ini virus yang tak terlihat tapi pergerakannya sangat cepat dan bisa menyebar ke mana-mana. Untuk itu, saya minta semuanya untuk tetap berada di rumah demi dapat memutus rantai penyebaran Virus Corona ini. Kita jaga pola dan gaya hidup kita dengan menjaga kebersihan dan kesehatan. Jaga jarak minimal 1 meter, hindari keramaian, dan pakai masker kemana-mana, apalagi sampai mudik atau pulang kampung,” tegasnya

Terhadap keluarga para pasien Positif Corona, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pasuruan terus melakukan tracing dan tracking. Tracing bertujuan untuk memastikan kontak erat, istilah untuk keluarga dan orang-orang yang selama ini berhubungan atau berkomunikasi dengan pasien. Sedangkan tracking lebih pada penelusuran terhadap riwayat perjalanan dari pasien itu sendiri. (emil/Anang Saiful Wijaya)



Share:

Minggu, 05 April 2020

Cegah COVID-19, Pemerintahan Desa Ketegan Lakukan Penyemprotan Disinfektan Dirumah Warga

Pemerintahan Desa Bersama Warga dan Relawan Lakukan Penyemprotan 

Ketegan - Wabah COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 2.273 kasus konfirmasi positif, 164 kasus sembuh, dan 198 kasus meninggal dunia. Upaya pemerintah menekan penyebaran virus ini sudah dilakukan dengan melakukan physical distancing hingga kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PPSB). 

Kabupaten Pasuruan tidak henti-hentinya melakukan upaya pencegahan dengan melakukan himbauan pemerintah dan juga melakukan penyemprotan Disinfektan. Upaya pencegahan juga dilakukan di Desa Ketegan dengan melakukan penyemprotan Disinfektan dirumah warga. Penyemprotan dilakukan oleh Pemerintahan Desa yang meliputi, kepala desa, perangkat desa, BPD, LPMD, dibantu warga dan relawan. Minggu (05/04/2020)

Mobil yang melintas di jalan raya tak luput dari penyemprotan disinfektan
 
Ketua BPD Desa Ketegan, Zainuddin mengungkapkan bahwa penyemprotan ini adalah sebagai ikhtiar bersama pemerintah Desa Ketegan bersama masyarakat mencegah Covid-19 masuk ke Desa Ketegan.

"Penyemprotan disinfektan ini salah satu ikhtiar mencegah masuknya virus corona ke desa kita, insya Allah nantinya akan kita laksanakan rutin setiap minggu sampai dinyatakan sudah aman dan bebas dari virus yang mematikan ini," ungkapnya

Tak hanya dirumah warga di jalan raya juga dilakukan penyemprotan bagi kendaraan yang melewati jalan di Desa Ketegan.
Share:

Jumat, 03 April 2020

Pelajar SMKN Winongan Produksi Ratusan Masker. Tak Dijual, Melainkan Dibagikan Gratis Ke Masyarakat


Kepsek, Guru dan Siswa SMKN Winongan membagikan masker di depan sekolah 

Winongan - Meskipun tak memiliki kelas tata busana, para pelajar SMKN Winongan tergerak hati untuk memproduksi masker dalam jumlah banyak. Bukan untuk dijual, melainkan dibagi-bagikan kepada para pengendara sepeda motor, pengayuh becak dan supir-supir truk yang melintas di depan sekolah.


Seperti yang terlihat pada Jumat (03/04/2020) pagi. Belasan pelajar SMKN Winongan plus guru dan Kepala Sekolah membagi-bagikan masker kepada para pengendara maupun pejalan kaki yang lewat di depan sekolah mereka.


Tak butuh waktu lama, ratusan masker tersebut habis hanya dalam hitungan menit saja.

Dewi, salah satu siswi mengaku senang sekali bisa berbagi masker dengan masyarakat. Utamanya mengisi kebosanan saat harus belajar di rumah.


“Tugas dari guru sudah selesai, dan saya gak boleh ke mana-mana. Mumpung disuruh ke sekolah untuk kegiatan ini, makanya langsung mau. Bosen di rumah terus,” ungkapnya.


Sementara itu, Kepala SMKN Winongan, Evi Ristiana Andayani mengatakan, ratusan masker yang dibagikan gratis ke masyarakat adalah buatan tangan para  anak didiknya. Meskipun tidak ada kelas tata busana, dirinya mengajak siswa-siswi yang bisa menjahit, untuk membuat masker dengan kain yang sudah disediakan pihak sekolah.


“Banyak sekali anak-anak kami yang pandai menjahit. Saya pun juga bisa menjahit, makanya pas saya tawari, anak-anak sangat antusias,” terangnya.


Kepada Suara Pasuruan, Evi menjelaskan bahwa kain yang digunakan untuk membuat masker adalah kain seragam pegawai yang tak terpakai. Meski tak terpakai, kain tersebut masih bagus, sehingga layak untuk disulap menjadi masker dengan jumlah banyak.


“Kebetulan sesuai kebijakan Pemerintah yang menginginkan refocusing anggaran maupun kegiatan untuk penanganan Covid-19. Itulah yang mendasari kami untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan masker sebagai media efektif dalam melindungi percikan batuk atau bersin-bersih dari orang lain,” jelasnya.


Ditambahkan Evi, produksi masker yang diakhiri dengan pembagian secara gratis ke masyarakat, tak hanya dilakukan sehari saja. Melainkan hingga habis, sisa kainnya. Langkah ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan masker.


“Apalagi harga masker langsung meroket, bahkan tak jarang yang sampai kesulitan mencari masker di toko, apotik maupun tempat-tempat perbelanjaan lainnya. Semoga dengan kepedulian kami, setidaknya bisa memberikan manfaat kepada masyarakat agar terhindar dari Covid-19,” urainya. (emil)
Share:

Lindungi Masyarakat Lapisan Bawah Di Tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Bebaskan Tarif Listrik 450 VA


Jakarta - Sebagai bagian dari perlindungan sosial untuk masyarakat lapisan bawah di tengah pandemi Covid-19, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan mekanisme pelaksanaan pemberian stimulus tarif listrik terkait pembebasan biaya tarif listrik bagi konsumen 450 Volt Ampere (VA) dan pemberian keringanan tagihan 50 persen kepada konsumen bersubsidi 900 VA.

Dalam konferensi pers yang disampaikan di Jakarta, Rabu (1/4/2020), Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana menyatakan bahwa keringanan tagihan listrik bagi pelanggan rumah tangga daya 450 VA yang reguler atau pascabayar akan digratiskan biaya pemakaian dan biaya beban.

“Untuk golongan 450 VA yang reguler (pascabayar) atau pakai dulu baru bayar, berapapun pakainya ya gratis, tidak bayar apa-apa. Antisipasi pemakaian konsumen reguler yang melebihi batas, Kementerian ESDM dan PLN sudah memiliki database penggunaan masing-masing konsumen. Jadi nanti bakal jepret juga skeringnya kalau melebihi batas”, tuturnya.

Khusus prabayar 450 VA, pemerintah akan memberikan token gratis setiap bulan sebesar pemakaian tertinggi dari tiga bulan terakhir. Penerapan mekanisme keringanan pembayaran ini akan diterapkan serupa pada pelanggan rumah tangga 900 VA bersubsidi.

“Masing-masing pelanggan konsumsinya beda-beda, kami sudah punya profil pelanggan, angka maksimum dari pemakaian tiga bulan terakhir, yang kita berikan selama tiga bulan ke depan. Yang reguler akan diberikan diskon 50 persen dari biaya pemakaian dan biaya beban”, jelasnya.

Sedangkan bagi konsumen 900 VA prabayar, setiap bulannya akan diberikan token listrik gratis sebesar 50 persen dikalikan pemakaian bulan tertinggi dari tiga bulan terakhir. Selama tiga bulan ke depan, mulai bulan April hingga Juli, kedua pelanggan 450 VA dan sebagian 900 VA akan mengikuti mekanisme yang sudah ditentukan.

“Persis seperti 450 VA, hanya saja tidak gratis tetapi bayarnya hanya 50 persen. Sekiranya akan mengikuti perkembangan nasional (meredanya Covid-19), jika masih dibutuhkan untuk memberikan keringanan kepada saudara-saudara yang membutuhkan tidak tertutup kemungkinan akan diperpanjang”, tambahnya.

Rida menegaskan bahwa kebijakan pemberian keringanan tagihan listrik tersebut sebagai bentuk kehadiran negara dalam membantu perekonomian masyarakat miskin dan tidak mampu. Pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 3,5 triliun untuk pelanggan listrik tidak mampu sebagai bagian dari perlindungan sosial untuk masyarakat lapisan bawah di tengah pandemi Covid-19.

“Ini bukti pemerintah siap hadir di setiap kondisi. Sekiranya diperlukan pemberian keringanan izinkan dievaluasi sesuai keadaan. Target dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1/2020 ini sebagaimana disampaikan oleh Presiden kemarin adalah hanya untuk dua golongan pelanggan yang selama ini telah menerima subsidi”, imbuhnya seperti yang dikutip dari laman Kementerian ESDM.

Dari besaran angka tersebut diasumsikan dari volume rata-rata konsumsi untuk 450 VA yang berjumlah 24 juta adalah 85,25 KWh per bulan atau sekitar Rp 40.000 tagihan listrik per bulan. Sedangkan bagi 7 juta pelanggan 900 VA adalah 104,27 KWh atau sekitar Rp 30.000 setelah diskon 50 persen. (Eka Maria)
Share:

Antisipasi Minimnya Stok Darah, UDD PMI Kabupaten Pasuruan Himbau Pendonor Tepat Waktu


Pasuruan - Mengantisipasi minimnya persediaan stok darah selama Ramadhan dan pasca Lebaran, Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan terus menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama para pendonor rutin agar datang mendonorkan darahnya jika sudah waktunya. Caranya, cukup datang ke kantor UDD PMI Kabupaten Pasuruan di Jl Raya Raci KM 15 Bangil atau dapat menghubungi terlebih dulu di nomor 0343-744149.     

Berdasarkan data infografis tentang info stok darah yang diterima Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan pada hari Kamis (2/4/2020), komponen darah yang paling sering dibutuhkan yakni jenis Whole Blood (WB) untuk resus A positif sebanyak 30 bag, Pakced Red Cell (PRC) sebanyak 22 bag dan Thrombocyte Concentrate (TC) tidak ada stok alias kosong. Untuk golongan darah B resus positif, jenis WB sebanyak 32 bag, PRC sebanyak 20 bag dan TC masih kosong.

Sementara itu, persediaan darah golongan O resus positif jenis Wb sebanyak 46 bag, PRC sebanyak 30 bag dan TC masih kosong. Sedangkan golongan darah AB resus positif, jenis WB sebanyak 4 bag, PRC sebanyak 2 bag dan TC dengan stok yang masih kosong, sama dengan ketiga golongan darah lainnya. Sehingga hal itu menjadi kebutuhan mendesak yang perlu segera dipenuhi.

Untuk menjamin keamanan dan proteksi para pendonor, UDD PMI Kabupaten Pasuruan telah melaksanakan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 terkait pelaksanaan donor darah.   Diantaranya, menyediakan sarana prasarana tambahan baik ruangan atau bus yang sesuai standar untuk pengambilan darah, melakukan pengukuran suhu tubuh kepada setiap calon pendonor, memberikan hand sanitizer dan masker.

Di sisi lain, UDD PMI Kabupaten Pasuruan memberikan formulir penyelidikan epidemiologi virus Corona kepada setiap calon pendonor yang dibatasi maksimal 100 orang. Berikut dengan selalu memperhatikan pengaturan jarak aman untuk pencegahan penularan di area donor, baik untuk letak tempat tidur atau posisi tempat duduk di ruang tunggu dan jumlah orang dalam satu tempat (1 meter atau lebih). Termasuk selalu memperhatikan kebersihan dan keamanan UDD serta rutin melakukan penyemprotan desinfektan baik di dalam gedung atau di luar gedung, minimal 3 kali sehari, terutama pada jam pelayanan.

Kegiatan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 terkait pelaksanaan donor darah lainnya yang juga dilaksanakan oleh UDD PMI Kabupaten Pasuruan yakni promosi cuci tangan, etika batuk/ bersin dan pencegahan Covid-19 secara teratur. Dengan demikian, masyarakat yang akan mendonorkan darahnya akan tetap terlindungi dan terjaga kenyamanannya. (Eka Maria)


Share:

Selasa, 31 Maret 2020

Tiga Pasien Positif Covid-19 Jatim, Kembali Dinyatakan Sembuh


Surabaya - Tiga orang pasien Virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur kembali dinyatakan konversi negatif atau sembuh dan diketahui telah kembali ke keluarganya masing-masing. Sebelumnya, ketiganya dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jatim menjadi 16 orang, yaitu 12 orang dari Kota Surabaya, 1 orang dari Kab. Blitar, dan 3 orang dari Kota Malang.


“Per hari ini terdapat penambahan 3 pasien positif Covid-19 di Jatim yang konversi negatif atau sembuh. Ini merupakan  kabar baik lagi bagi seluruh masyarakat Jawa Timur,” ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (30/3/2020).


Oleh karena itu, secara khusus Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah ini menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada seluruh tenaga medis, baik dokter, perawat maupun tim paramedis atas kerja kerasnya selama merawat pasien dengan sangat baik. Ia juga berharap, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jatim juga akan terus bertambah.


“Kembali saya mengucapkan terimakasih pada seluruh petugas medik maupun paramedik atas perawatan dan pelayanan yang diberikan pada tiap pasien Covid-19,” imbuhnya.

Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, terkait rapid test yang sudah dibagikan ke dinkes Kab/Kota dan RS rujukan di Jatim telah pelaksanaannya mencapai 1.316. Dan dari total rapid test tersebut diperoleh 28 kasus yang positif. Untuk itu, pihaknya telah meminta tim gugus kuratif untuk segera melakukan swab test, karena rapid test sebenarnya  merupakan screening awal.


“Terhadap 28 hasil rapid test yang terkonfirmasi positif ini, kami akan segera melakukan tes PCR. Dan yang berhak mengumumkan hasilnya nanti adalah pemerintah pusat jika hasilnya  positif ,” terang Khofifah.


Dalam siaran persnya melalui Biro Humas dan Protokol Provinsi Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur menyebutkan bahwa hingga hari Senin (30/3/2020), terdapat sebanyak 91 orang positif Covid-19 atau bertambah 1 orang dibandingkan hari sebelumnya yakni sebanyak 90 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi sebanyak 5812 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 336 orang, dan pasien yang meninggal menjadi 8 orang bertambah 1 orang dari hari sebelumnya.


Oleh karena itu, seluruh masyarakat di Jawa Timur tetap dihimbau untuk tetap waspada atas penularan Covid-19, salah satunya dengan tertib menerapkan physical distancing. Selain itu, pihaknya telah bekerjasama dengan Forkopimda Jatim untuk melakukan penutupan pada jalan tertentu jam tertentu. Ini penting, untuk mengurangi kerumunan di masyarakat, sehingga potensi penyebaran Covid-19 bisa semakin diminimalisasi.


“Proses yang kami lakukan untuk physical distancing adalah dengan melakukan penutupan pada jalan tertentu pada jam-jam tertentu. Inilah upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemprov  bersama Forkopimda Jatim serta dengan Kabupaten/Kota,” pungkas Khofifah.


Ditambahkan Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim yang juga Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuadi bahwa satu orang yang dinyatakan meninggal tersebut juga memiliki penyakit bawaan yaitu Dengue Shock Syndrome (DSS). Menurutnya, DSS ini akan sangat berpotensi kematian jika pasien juga terpapar Covid-19. 


“Untuk satu orang pasien yang meninggal dari Pamekasan ini, memang diketahui memiliki penyakit DSS yang tingkat mortalitasnya sangat tinggi jika pasien juga terpapar Covid-19,” terangnya seperti . (Eka Maria)
Share:

Kamis, 26 Maret 2020

Cegah COVID-19 Pemerintah Desa Ketegan Melakukan Penyemprotan Disinfektan

Penyemprotan Disinfektan di Polindes Desa Ketegan
Ketegan - Wabah Virus Corona (Covid-19) yang berasal dari Wuhan, China sudah menjadi pandemi di 114 negara termasuk di Indonesia. Untuk mencegah semakin meluasnya virus ini Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan untuk menerapkan social distancing bagi warga Indonesia. Selain itu, dibeberapa daerah dilakukan pencegahan dengan penyemprotan disinfektan tidak terkecuali di Kabupaten Pasuruan.

Pemerintah Desa Ketegan melalui perangkat desa sesuai intruksi Camat Rejoso juga melakukan penyemprotan ditempat umum seperti kantor desa, balai desa, polindes, dan sekolah. Kamis (26/03/2020)
Penyemprotan Disinfektan di Kantor Desa Ketegan
Kepala Desa Ketegan, Isnail Ma'rufah menyampaikan selain dengan himbauan dirumah, Pemerintah Desa Ketegan juga melakukan penyemprotan disinfektan ditempat umum seperti kantor desa, balai desa, polindes dan sekolah.

"Selain himbauan untuk warga tetap dirumah, kami juga melakukan pencegahan dengan menyemprotkan disinfektan ditempat umum seperti kantor desa, balai desa, polindes dan sekolah. Untuk di masjid akan dilaksanakan besok sebelum shalat Jum'at, semoga ini cepat berakhir dan warga bisa beraktifitas normal kembali," ujar Isnail
Dari data Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga hari ini (26/03/2020), Jawa Timur terkonfirmasi Positif Covid-19 59 0rang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 3055 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 221 orang, sembuh 7 orang dan meninggal 3 orang.
Share:

Total Tayangan Halaman

AGENDA

Archive