Kepsek, Guru dan Siswa SMKN Winongan membagikan masker di depan sekolah
Winongan - Meskipun tak memiliki kelas tata busana, para pelajar SMKN Winongan
tergerak hati untuk memproduksi masker dalam jumlah banyak. Bukan untuk
dijual, melainkan dibagi-bagikan kepada para pengendara sepeda motor,
pengayuh becak dan supir-supir truk yang melintas di depan sekolah.
Seperti yang terlihat pada Jumat (03/04/2020) pagi. Belasan pelajar
SMKN Winongan plus guru dan Kepala Sekolah membagi-bagikan masker kepada
para pengendara maupun pejalan kaki yang lewat di depan sekolah mereka.
Tak butuh waktu lama, ratusan masker tersebut habis hanya dalam hitungan menit saja.
Dewi, salah satu siswi mengaku senang sekali bisa berbagi masker
dengan masyarakat. Utamanya mengisi kebosanan saat harus belajar di
rumah.
“Tugas dari guru sudah selesai, dan saya gak boleh ke mana-mana.
Mumpung disuruh ke sekolah untuk kegiatan ini, makanya langsung mau.
Bosen di rumah terus,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMKN Winongan, Evi Ristiana Andayani
mengatakan, ratusan masker yang dibagikan gratis ke masyarakat adalah
buatan tangan para anak didiknya. Meskipun tidak ada kelas tata busana,
dirinya mengajak siswa-siswi yang bisa menjahit, untuk membuat masker
dengan kain yang sudah disediakan pihak sekolah.
“Banyak sekali anak-anak kami yang pandai menjahit. Saya pun juga
bisa menjahit, makanya pas saya tawari, anak-anak sangat antusias,”
terangnya.
Kepada Suara Pasuruan, Evi menjelaskan bahwa kain yang digunakan
untuk membuat masker adalah kain seragam pegawai yang tak terpakai.
Meski tak terpakai, kain tersebut masih bagus, sehingga layak untuk
disulap menjadi masker dengan jumlah banyak.
“Kebetulan sesuai kebijakan Pemerintah yang menginginkan refocusing
anggaran maupun kegiatan untuk penanganan Covid-19. Itulah yang
mendasari kami untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan
masker sebagai media efektif dalam melindungi percikan batuk atau
bersin-bersih dari orang lain,” jelasnya.
Ditambahkan Evi, produksi masker yang diakhiri dengan pembagian
secara gratis ke masyarakat, tak hanya dilakukan sehari saja. Melainkan
hingga habis, sisa kainnya. Langkah ini dilakukan untuk membantu
masyarakat yang kesulitan mendapatkan masker.
“Apalagi harga masker langsung meroket, bahkan tak jarang yang sampai
kesulitan mencari masker di toko, apotik maupun tempat-tempat
perbelanjaan lainnya. Semoga dengan kepedulian kami, setidaknya bisa
memberikan manfaat kepada masyarakat agar terhindar dari Covid-19,”
urainya. (emil)
0 comments:
Posting Komentar