Surabaya - Tiga orang pasien Virus Corona atau Covid-19 di Jawa
Timur kembali dinyatakan konversi negatif atau sembuh dan diketahui
telah kembali ke keluarganya masing-masing. Sebelumnya, ketiganya
dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dengan demikian, total pasien
positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jatim menjadi 16 orang, yaitu
12 orang dari Kota Surabaya, 1 orang dari Kab. Blitar, dan 3 orang dari
Kota Malang.
“Per hari ini terdapat penambahan 3 pasien positif
Covid-19 di Jatim yang konversi negatif atau sembuh. Ini merupakan
kabar baik lagi bagi seluruh masyarakat Jawa Timur,” ungkap Gubernur
Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat konferensi pers di Gedung
Negara Grahadi, Surabaya, Senin (30/3/2020).
Oleh karena itu, secara khusus Gubernur Jatim yang akrab
disapa Khofifah ini menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada
seluruh tenaga medis, baik dokter, perawat maupun tim paramedis atas
kerja kerasnya selama merawat pasien dengan sangat baik. Ia juga
berharap, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jatim
juga akan terus bertambah.
“Kembali saya mengucapkan terimakasih pada seluruh
petugas medik maupun paramedik atas perawatan dan pelayanan yang
diberikan pada tiap pasien Covid-19,” imbuhnya.
Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, terkait rapid test yang sudah dibagikan ke dinkes Kab/Kota dan RS rujukan di Jatim telah pelaksanaannya mencapai 1.316. Dan dari total rapid test tersebut diperoleh 28 kasus yang positif. Untuk itu, pihaknya telah meminta tim gugus kuratif untuk segera melakukan swab test, karena rapid test sebenarnya merupakan screening awal.
“Terhadap 28 hasil rapid test yang
terkonfirmasi positif ini, kami akan segera melakukan tes PCR. Dan yang
berhak mengumumkan hasilnya nanti adalah pemerintah pusat jika hasilnya
positif ,” terang Khofifah.
Dalam siaran persnya melalui Biro Humas dan Protokol
Provinsi Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur menyebutkan bahwa hingga hari
Senin (30/3/2020), terdapat sebanyak 91 orang positif Covid-19 atau
bertambah 1 orang dibandingkan hari sebelumnya yakni sebanyak 90 orang.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi sebanyak 5812 orang,
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 336 orang, dan pasien yang
meninggal menjadi 8 orang bertambah 1 orang dari hari sebelumnya.
Oleh karena itu, seluruh masyarakat di Jawa Timur tetap
dihimbau untuk tetap waspada atas penularan Covid-19, salah satunya
dengan tertib menerapkan physical distancing. Selain itu,
pihaknya telah bekerjasama dengan Forkopimda Jatim untuk melakukan
penutupan pada jalan tertentu jam tertentu. Ini penting, untuk
mengurangi kerumunan di masyarakat, sehingga potensi penyebaran Covid-19
bisa semakin diminimalisasi.
“Proses yang kami lakukan untuk physical distancing
adalah dengan melakukan penutupan pada jalan tertentu pada jam-jam
tertentu. Inilah upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemprov bersama
Forkopimda Jatim serta dengan Kabupaten/Kota,” pungkas Khofifah.
Ditambahkan Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim yang juga
Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuadi bahwa satu orang yang dinyatakan
meninggal tersebut juga memiliki penyakit bawaan yaitu Dengue Shock Syndrome (DSS). Menurutnya, DSS ini akan sangat berpotensi kematian jika pasien juga terpapar Covid-19.
“Untuk satu orang pasien yang meninggal dari Pamekasan
ini, memang diketahui memiliki penyakit DSS yang tingkat mortalitasnya
sangat tinggi jika pasien juga terpapar Covid-19,” terangnya seperti .
(Eka Maria)