Pemerintah Desa Ketegan

Mengutamakan Pelayanan Masyarakat

KIM SWARA KETEGAN

Sekretariat KIM SWARA KETEGAN

JUARA 1

KIM Swara Ketegan, KIM Tereksis di Media Sosial Instagram dan Facebook

LAWAN COVID-19

Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Penyebaran Covid-19

PANITIA PENJARINGAN PERANGKAT DESA

Kaur Perencanaan Desa Ketegan Tahun 2021

Sabtu, 18 April 2020

Kabar Menggembirakan. 3 Pasien Positif Covid-19 Di Kabupaten Pasuruan Sembuh Dan Boleh Pulang


Pasuruan - Ketiga pasien tersebut semuanya laki-laki. Terdiri dari 1 orang warga Lumbang (42), 1 orang warga Purwodadi (41) dan 1 orang warga Gondangwetan (51).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, ketiga pasien tersebut sudah dipulangkan sekitar pukul 12.00 WIB, setelah hasil swab kedua, menyatakan negative Covid-19. Meski begitu, ketiga pasien tersebut tetap diminta untuk melaksanakan self isolasion (isolasi mandiri) di rumah selama 14 hari.

“Alhamdulillah, berdasarkan swab, 3 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Pasuruan dinyatakan negative, dan diperbolehkan pulang. Dan ini berita yang sangat menggembirakan bagi kita semua,” kata Anang, sesaat setelah memimpin Jumpa Pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Sabtu (18/04/2020).

Dijelaskan Anang, ketiga pasien tersebut mulai masuk RSUD Bangil sejak 27 maret 2020. Ketiganya dalam kondisi stabil, dan diisolasi di Rumah Sakit.

Lalu bagaimana dengan ketujuh pasien positif Covid-19 lainnya? Anang menegaskan bahwa dari hasil swab, 4 pasien lainnya tetap berstatus Positif Covid-19, dan 3 pasien lainnya masih menunggu hasil swab. Oleh karenanya, ketujuh pasien ini masih diisolasi di RSUD Bangil sampai ada pengumuman lebih lanjut.

“Ya kita doakan semoga swab dari tiga pasien lainnya yang masih menunggu, segera keluar hasilnya dan negative. Karena memang kondisi seluruhnya dalam keadaan stabil. Untuk yang empat pasien yang hasil swab nya masih positif, tetap diisolasi di Rumah Sakit sampai ada tes swab lagi dan diumumkan hasilnya,” tegasnya.

Lebih lanjut Anang menyampaikan bahwa untuk hari ini, ada 9 hasil swab yang keluar. Selain dari tujuh pasien Covid-19, ada juga 1 PDP (pasien dalam pengawasan) dari Kecamatan Grati yang hasil swab nya negative dan diperbolehkan pulang, serta 1 PDP asal Kecamatan Puspo yang hasil swab nya positif dan langsung diisolasi di RSUD Bangil. (emil/anang Saiful Wijaya)
Share:

Jumlah Pasien Positif Covid-19 Di Kabupaten Pasuruan Bertambah 1 Orang


Pasuruan - Jumlah warga Kabupaten Pasuruan yang dinyatakan positif Covid-19, bertambah satu orang. Sehingga total sampai dengan Sabtu (18/04/2020) sore, ada 11 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Bangil. Terdiri dari 1 warga Kecamatan Bangil, 1 warga Beji, 1 warga Gempol, 1 warga Kraton, 1 warga Lumbang, 1 warga Prigen, 1 warga Purwodadi, 2 warga Puspo, dan 1 warga Rembang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, satu pasien ini adalah perempuan (40), warga Kecamatan Puspo yang punya kontak erat dengan pasien RSUD Bangil yang berstatus positif Covid-19 duluan, dan juga berasal dari Puspo.

“Iya, hari ini ada satu lagi warga Kabupaten Pasuruan berstatus Covid-19. Dia perempuan 40 tahun, dan punya kontak erat dengan pasien yang juga dari Puspo dan berstatus Covid-19 lebih dulu,” kata Anang dalam keterangan pers nya di Posko Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pasuruan.

Dijelaskannya, status positif Covid-19 pada perempuan tersebut adalah berdasarkan hasil swab yang keluar hari ini. Sedangkan pasien ini sudah masuk RSUD Bangil sejak 10 April 2020, tepatnya setelah Dinas Kesehatan dan Puskesmas Puspo melakukan tracing dan tracking terhadap riwayat kontak dan perjalanan dari pasien Puspo yang dinyatakan Positif Covid-19 per 10 April 2020. Kata Anang, meskipun Positif Covid-19, tapi pasien perempuan ini dalam kondisi stabil dan tanpa gejala.

“Pasien ini stabil kondisinya. Sampai hari ini terusi dipantai, obat dan vitamin juga telah diberikan, begitu pula asupan gizi juga sangat diperhatikan,” jelasnya.
Sementara itu, penambahan jumlah pasien positif Covid-19, juga diikuti dengan bertambahnya 1 lagi jumlah PDP (pasien dalam pengawasan), yakni dari 36 orang menjadi 37 orang.  Kata Anang, pasien tersebut merupakan perempuan (47), warga Kecamatan Gempol yang datang ke RSUD Bangil pada siang tadi, dengan keluhan nyeri, mual, batuk disertai sesak nafas.

“Kebetulan ada Comorbit atau penyakit penyerta yang dibawa oleh warga Gempol ini. Dia mengeluh nyeri, mual, dan batuk selama dua minggu, dan beberapa hari sesak nafas. Tapi, ternyata pasien ini punya kencing manis, dan datang ke RSUD Bangil,” terangnya.

Lebih lanjut Anang menjelaskan bahwa dari 37 pasien PDP, sebanyak 26 orang sudah sembuh dan meninggalkan rumah sakit setelah dinyatakan negative swab. Sedangkan 10 orang yang lain masih dirawat di RSUD Bangil.

Di sisi lain, jumlah ODP (orang dalam pemantauan) Covid-19 hingga Sabtu sore juga bertambah 2 orang. Yakni dari 155 orang menjadi 157 orang. 2 Tambahan warga tersebut berasal dari Kecamatan Gempol yang merupakan hasil tracing dan tracking petugas Dinas Kesehatan dan Puskesmas. (emil/anang Saiful Wijaya)
Share:

Sabtu, 11 April 2020

10 Kecamatan Di Kabupaten Pasuruan Berstatus Zona Merah Corona (COVID-19)


Pasuruan - Setelah tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan berstatus Zona Merah Virus Corona sejak Jumat (10/04/2020), kini dengan bertambahnya jumlah kasus pasien Positif Covid-19 hingga menjadi 10 orang, secara otomatis menambah jumlah kecamatan yang berstatus Zona Merah Corona.


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, Kesepuluh kecamatan berstatus Zona Merah adalah Kecamatan Bangil, Kraton,  Puspo, Lumbang, Beji, Gempol, Purwodadi, Gondangwetan, Prigen dan Rembang.
  

Zona Merah adalah daerah atau wilayah yang terdapat kasus positif Virus Corona. Dimana kesepuluh pasien yang dinyatakan Positif Covid-19 terdiri dari 7 laki-laki dari kecamatan Puspo, Bangil, Lumbang, Beji, Gempol, Purwodadi, dan Gondangwetan, serta 3 perempuan dari Kecamatan Kraton, Prigen dan memiliki keluarga di Kecamatan Rembang, tapi berKTP Jakarta.


Dijelaskan Anang, setelah ditelusuri, ketujuh pasien yang positif Covid-19  memiliki riwayat perjalanan yang berbeda. Beberapa pasien sebelumnya pernah mengikuti pelatihan di Surabaya. Ada juga yang sering pulang pergi Jakarta dan Pasuruan.


Sedangkan khusus perempuan dari Jakarta adalah pedagang sering bepergian ke Jakarta untuk urusan bisnis. Menurut Anang, warga Jakarta ini datang ke RSUD Bangil pada tanggal 28 Maret 2020 lalu, lantaran mengeluhkan sakit batuk, pilek disertai sesak nafas.


Ketika berada di RS Bangil, petugas medis langsung melakukan perawatan hingga kondisinya mengalami peningkatan yang sangat baik. Akan tetapi, selang tujuh hari kemudian, tepatnya 4 April 2020, perempuan tersebut memutuskan pulang paksa dan kembali ke Jakarta.


“Dia merasa sehat dan baik-baik saja setelah dirawat intensif oleh petugas medis RSUD Bangil, Tapi setelah tujuh hari memutuskan balik ke Jakarta, dan pulang paksa,” kata Anang, saat ditemui di Posko Informasi Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Sabtu (11/04/2020) malam.


Di sisi lain, tak hanya zona merah yang harus diperhatikan betul oleh seluruh lapisan masyarakat. Di Kabupaten Pasuruan, setidaknya ada 8 kecamatan yang berstatus  Zona Kuning atau daerah yang terdapat pasien dalam pengawasan (PDP).


Kedelapan kecamatan tersebut diantaranya Pandaan, Sukorejo, Purwosari, Rejoso, Lekok, Tosari, Nguling, dan Grati. Dari seluruh kecamatan tersebut, Kecamatan Sukorejo dan Grati menyumbang paling banyak jumlah PDP. Yakni 2 orang, sedangkan ODP (orang dalam pemantauan)  di dua kecamatan tersebut tidak ada.


Sementara itu, hingga berita ini ditulis, 6 kecamatan masih berstatus Zona Hijau. Yakni Wonorejo, Kejayan, Winongan, Pasrepan, Tutur, dan Pohjentrek, . (emil)



Share:

Jumlah Kasus Pasien Positif Covid-19 Di Kabupaten Pasuruan Bertambah Menjadi 10 Orang



Pasuruan - Setelah 3 orang warga Kabupaten Pasuruan dinyatakan Positif Covid-19, kini jumlah pasien yang  dirawat di RSUD Bangil dan dinyatakan Positif Covid-19 hingga Sabtu (11/04/2020) petang bertambah menjadi 10 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, setidaknya ada 7 lagi tambahan warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19.  Mereka terdiri dari 5 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Untuk 5 orang laki-laki berasal dari Kecamatan Lumbang, Beji, Gempol, Purwodadi, Gondangwetan. Sedangkan 2 orang perempuan berasal dari Prigen dan 1 Perempuan warga Ibukota Jakarta yang memiliki keluarga di Kecamatan Rembang.

Penambahan tujuh orang warga ini berasal dari hasil tes swab yang disampaikan Gugus Tugas Covid-19 Propinsi Jawa Timur, dan diterima Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Sabtu (11/04/2020) petang sekitar pukul 18.00 WIB.
“Hasil swab keluar dari Info Covid-19 Propinsi Jawa Timur yang kita terima pukul 6 sore tadi. Kami sangat prihatin mendengar kabar ini, tapi memang harus kami sampaikan kepada seluruh masyarakat,” kata Anang, saat ditemui di Posko Informasi Covid-19 Kabupaten Pasuruan.

Dijelaskannya, ketujuh pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan yang berbeda. beberapa pasien sebelumnya pernah mengikuti pelatihan di Surabaya. Ada juga yang sering pulang pergi Jakarta dan Pasuruan.

Sedangkan khusus perempuan dari Jakarta adalah pedagang sering bepergian ke Jakarta untuk urusan bisnis. Menurut Anang, warga Jakarta ini datang ke RSUD Bangil pada tanggal 28 Maret 2020 lalu, lantaran mengeluhkan sakit batuk, pilek disertai sesak nafas.
Ketika berada di RS Bangil, petugas medis langsung melakukan perawatan hingga kondisinya mengalami peningkatan yang sangat baik. Akan tetapi, selang tujuh hari kemudian, tepatnya 4 April 2020, perempuan tersebut memutuskan pulang paksa dan kembali ke Jakarta.

“Dia merasa sehat dan baik-baik saja setelah dirawat intensif oleh petugas medis RSUD Bangil, Tapi setelah tujuh hari memutuskan balik ke Jakarta, dan pulang paksa,” tegasnya.
Dengan bertambahnya jumlah pasien yang positif Covid-19, Anang mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, atau bahkan takut berlebihan. Melainkan tetap berpikiran positif bahwasanya Corona atau Covid-19 (Corona Virus Disease) bisa dikalahkan dengan mengikuti seluruh anjuran dari Pemerintah. Yakni senantiasa menjalankan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) meliputi mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin, makan makanan sehat dan bergizi, olahraga, minum air putih 8 gelas sehari, dan istirahat yang cukup.

Tak hanya itu saja, Anang juga meminta masyarakat untuk melaksanakan social and physical distancing (jaga jarak dan menghindari keramaian), memakai masker ketika berada di luar rumah serta selalu berada di rumah (stay at home) kecuali untuk keperluan yang bersifat mendesak, seperti kebutuhan pangan dan obat-obatan.

“Saya ajak seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan untuk tidak panic, tapi kita harus selalu waspada. Karena Corona ini virus yang tak terlihat tapi pergerakannya sangat cepat dan bisa menyebar ke mana-mana. Untuk itu, saya minta semuanya untuk tetap berada di rumah demi dapat memutus rantai penyebaran Virus Corona ini. Kita jaga pola dan gaya hidup kita dengan menjaga kebersihan dan kesehatan. Jaga jarak minimal 1 meter, hindari keramaian, dan pakai masker kemana-mana, apalagi sampai mudik atau pulang kampung,” tegasnya

Terhadap keluarga para pasien Positif Corona, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pasuruan terus melakukan tracing dan tracking. Tracing bertujuan untuk memastikan kontak erat, istilah untuk keluarga dan orang-orang yang selama ini berhubungan atau berkomunikasi dengan pasien. Sedangkan tracking lebih pada penelusuran terhadap riwayat perjalanan dari pasien itu sendiri. (emil/Anang Saiful Wijaya)



Share:

Minggu, 05 April 2020

Cegah COVID-19, Pemerintahan Desa Ketegan Lakukan Penyemprotan Disinfektan Dirumah Warga

Pemerintahan Desa Bersama Warga dan Relawan Lakukan Penyemprotan 

Ketegan - Wabah COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 2.273 kasus konfirmasi positif, 164 kasus sembuh, dan 198 kasus meninggal dunia. Upaya pemerintah menekan penyebaran virus ini sudah dilakukan dengan melakukan physical distancing hingga kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PPSB). 

Kabupaten Pasuruan tidak henti-hentinya melakukan upaya pencegahan dengan melakukan himbauan pemerintah dan juga melakukan penyemprotan Disinfektan. Upaya pencegahan juga dilakukan di Desa Ketegan dengan melakukan penyemprotan Disinfektan dirumah warga. Penyemprotan dilakukan oleh Pemerintahan Desa yang meliputi, kepala desa, perangkat desa, BPD, LPMD, dibantu warga dan relawan. Minggu (05/04/2020)

Mobil yang melintas di jalan raya tak luput dari penyemprotan disinfektan
 
Ketua BPD Desa Ketegan, Zainuddin mengungkapkan bahwa penyemprotan ini adalah sebagai ikhtiar bersama pemerintah Desa Ketegan bersama masyarakat mencegah Covid-19 masuk ke Desa Ketegan.

"Penyemprotan disinfektan ini salah satu ikhtiar mencegah masuknya virus corona ke desa kita, insya Allah nantinya akan kita laksanakan rutin setiap minggu sampai dinyatakan sudah aman dan bebas dari virus yang mematikan ini," ungkapnya

Tak hanya dirumah warga di jalan raya juga dilakukan penyemprotan bagi kendaraan yang melewati jalan di Desa Ketegan.
Share:

Jumat, 03 April 2020

Pelajar SMKN Winongan Produksi Ratusan Masker. Tak Dijual, Melainkan Dibagikan Gratis Ke Masyarakat


Kepsek, Guru dan Siswa SMKN Winongan membagikan masker di depan sekolah 

Winongan - Meskipun tak memiliki kelas tata busana, para pelajar SMKN Winongan tergerak hati untuk memproduksi masker dalam jumlah banyak. Bukan untuk dijual, melainkan dibagi-bagikan kepada para pengendara sepeda motor, pengayuh becak dan supir-supir truk yang melintas di depan sekolah.


Seperti yang terlihat pada Jumat (03/04/2020) pagi. Belasan pelajar SMKN Winongan plus guru dan Kepala Sekolah membagi-bagikan masker kepada para pengendara maupun pejalan kaki yang lewat di depan sekolah mereka.


Tak butuh waktu lama, ratusan masker tersebut habis hanya dalam hitungan menit saja.

Dewi, salah satu siswi mengaku senang sekali bisa berbagi masker dengan masyarakat. Utamanya mengisi kebosanan saat harus belajar di rumah.


“Tugas dari guru sudah selesai, dan saya gak boleh ke mana-mana. Mumpung disuruh ke sekolah untuk kegiatan ini, makanya langsung mau. Bosen di rumah terus,” ungkapnya.


Sementara itu, Kepala SMKN Winongan, Evi Ristiana Andayani mengatakan, ratusan masker yang dibagikan gratis ke masyarakat adalah buatan tangan para  anak didiknya. Meskipun tidak ada kelas tata busana, dirinya mengajak siswa-siswi yang bisa menjahit, untuk membuat masker dengan kain yang sudah disediakan pihak sekolah.


“Banyak sekali anak-anak kami yang pandai menjahit. Saya pun juga bisa menjahit, makanya pas saya tawari, anak-anak sangat antusias,” terangnya.


Kepada Suara Pasuruan, Evi menjelaskan bahwa kain yang digunakan untuk membuat masker adalah kain seragam pegawai yang tak terpakai. Meski tak terpakai, kain tersebut masih bagus, sehingga layak untuk disulap menjadi masker dengan jumlah banyak.


“Kebetulan sesuai kebijakan Pemerintah yang menginginkan refocusing anggaran maupun kegiatan untuk penanganan Covid-19. Itulah yang mendasari kami untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan masker sebagai media efektif dalam melindungi percikan batuk atau bersin-bersih dari orang lain,” jelasnya.


Ditambahkan Evi, produksi masker yang diakhiri dengan pembagian secara gratis ke masyarakat, tak hanya dilakukan sehari saja. Melainkan hingga habis, sisa kainnya. Langkah ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan masker.


“Apalagi harga masker langsung meroket, bahkan tak jarang yang sampai kesulitan mencari masker di toko, apotik maupun tempat-tempat perbelanjaan lainnya. Semoga dengan kepedulian kami, setidaknya bisa memberikan manfaat kepada masyarakat agar terhindar dari Covid-19,” urainya. (emil)
Share:

Lindungi Masyarakat Lapisan Bawah Di Tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Bebaskan Tarif Listrik 450 VA


Jakarta - Sebagai bagian dari perlindungan sosial untuk masyarakat lapisan bawah di tengah pandemi Covid-19, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan mekanisme pelaksanaan pemberian stimulus tarif listrik terkait pembebasan biaya tarif listrik bagi konsumen 450 Volt Ampere (VA) dan pemberian keringanan tagihan 50 persen kepada konsumen bersubsidi 900 VA.

Dalam konferensi pers yang disampaikan di Jakarta, Rabu (1/4/2020), Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana menyatakan bahwa keringanan tagihan listrik bagi pelanggan rumah tangga daya 450 VA yang reguler atau pascabayar akan digratiskan biaya pemakaian dan biaya beban.

“Untuk golongan 450 VA yang reguler (pascabayar) atau pakai dulu baru bayar, berapapun pakainya ya gratis, tidak bayar apa-apa. Antisipasi pemakaian konsumen reguler yang melebihi batas, Kementerian ESDM dan PLN sudah memiliki database penggunaan masing-masing konsumen. Jadi nanti bakal jepret juga skeringnya kalau melebihi batas”, tuturnya.

Khusus prabayar 450 VA, pemerintah akan memberikan token gratis setiap bulan sebesar pemakaian tertinggi dari tiga bulan terakhir. Penerapan mekanisme keringanan pembayaran ini akan diterapkan serupa pada pelanggan rumah tangga 900 VA bersubsidi.

“Masing-masing pelanggan konsumsinya beda-beda, kami sudah punya profil pelanggan, angka maksimum dari pemakaian tiga bulan terakhir, yang kita berikan selama tiga bulan ke depan. Yang reguler akan diberikan diskon 50 persen dari biaya pemakaian dan biaya beban”, jelasnya.

Sedangkan bagi konsumen 900 VA prabayar, setiap bulannya akan diberikan token listrik gratis sebesar 50 persen dikalikan pemakaian bulan tertinggi dari tiga bulan terakhir. Selama tiga bulan ke depan, mulai bulan April hingga Juli, kedua pelanggan 450 VA dan sebagian 900 VA akan mengikuti mekanisme yang sudah ditentukan.

“Persis seperti 450 VA, hanya saja tidak gratis tetapi bayarnya hanya 50 persen. Sekiranya akan mengikuti perkembangan nasional (meredanya Covid-19), jika masih dibutuhkan untuk memberikan keringanan kepada saudara-saudara yang membutuhkan tidak tertutup kemungkinan akan diperpanjang”, tambahnya.

Rida menegaskan bahwa kebijakan pemberian keringanan tagihan listrik tersebut sebagai bentuk kehadiran negara dalam membantu perekonomian masyarakat miskin dan tidak mampu. Pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 3,5 triliun untuk pelanggan listrik tidak mampu sebagai bagian dari perlindungan sosial untuk masyarakat lapisan bawah di tengah pandemi Covid-19.

“Ini bukti pemerintah siap hadir di setiap kondisi. Sekiranya diperlukan pemberian keringanan izinkan dievaluasi sesuai keadaan. Target dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1/2020 ini sebagaimana disampaikan oleh Presiden kemarin adalah hanya untuk dua golongan pelanggan yang selama ini telah menerima subsidi”, imbuhnya seperti yang dikutip dari laman Kementerian ESDM.

Dari besaran angka tersebut diasumsikan dari volume rata-rata konsumsi untuk 450 VA yang berjumlah 24 juta adalah 85,25 KWh per bulan atau sekitar Rp 40.000 tagihan listrik per bulan. Sedangkan bagi 7 juta pelanggan 900 VA adalah 104,27 KWh atau sekitar Rp 30.000 setelah diskon 50 persen. (Eka Maria)
Share:

Antisipasi Minimnya Stok Darah, UDD PMI Kabupaten Pasuruan Himbau Pendonor Tepat Waktu


Pasuruan - Mengantisipasi minimnya persediaan stok darah selama Ramadhan dan pasca Lebaran, Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan terus menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama para pendonor rutin agar datang mendonorkan darahnya jika sudah waktunya. Caranya, cukup datang ke kantor UDD PMI Kabupaten Pasuruan di Jl Raya Raci KM 15 Bangil atau dapat menghubungi terlebih dulu di nomor 0343-744149.     

Berdasarkan data infografis tentang info stok darah yang diterima Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan pada hari Kamis (2/4/2020), komponen darah yang paling sering dibutuhkan yakni jenis Whole Blood (WB) untuk resus A positif sebanyak 30 bag, Pakced Red Cell (PRC) sebanyak 22 bag dan Thrombocyte Concentrate (TC) tidak ada stok alias kosong. Untuk golongan darah B resus positif, jenis WB sebanyak 32 bag, PRC sebanyak 20 bag dan TC masih kosong.

Sementara itu, persediaan darah golongan O resus positif jenis Wb sebanyak 46 bag, PRC sebanyak 30 bag dan TC masih kosong. Sedangkan golongan darah AB resus positif, jenis WB sebanyak 4 bag, PRC sebanyak 2 bag dan TC dengan stok yang masih kosong, sama dengan ketiga golongan darah lainnya. Sehingga hal itu menjadi kebutuhan mendesak yang perlu segera dipenuhi.

Untuk menjamin keamanan dan proteksi para pendonor, UDD PMI Kabupaten Pasuruan telah melaksanakan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 terkait pelaksanaan donor darah.   Diantaranya, menyediakan sarana prasarana tambahan baik ruangan atau bus yang sesuai standar untuk pengambilan darah, melakukan pengukuran suhu tubuh kepada setiap calon pendonor, memberikan hand sanitizer dan masker.

Di sisi lain, UDD PMI Kabupaten Pasuruan memberikan formulir penyelidikan epidemiologi virus Corona kepada setiap calon pendonor yang dibatasi maksimal 100 orang. Berikut dengan selalu memperhatikan pengaturan jarak aman untuk pencegahan penularan di area donor, baik untuk letak tempat tidur atau posisi tempat duduk di ruang tunggu dan jumlah orang dalam satu tempat (1 meter atau lebih). Termasuk selalu memperhatikan kebersihan dan keamanan UDD serta rutin melakukan penyemprotan desinfektan baik di dalam gedung atau di luar gedung, minimal 3 kali sehari, terutama pada jam pelayanan.

Kegiatan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 terkait pelaksanaan donor darah lainnya yang juga dilaksanakan oleh UDD PMI Kabupaten Pasuruan yakni promosi cuci tangan, etika batuk/ bersin dan pencegahan Covid-19 secara teratur. Dengan demikian, masyarakat yang akan mendonorkan darahnya akan tetap terlindungi dan terjaga kenyamanannya. (Eka Maria)


Share:

Total Tayangan Halaman

AGENDA